Minggu, 02 Oktober 2011

Manusia dan Perkembangannya

Pengantar
Manusia sebagai makhluk hidup merupakan makhluk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Disamping dianugrahi kata hati yang dapat membimbing manusia untuk dapat menghubungkan dirinya dengan Tuhan selaku pencipta dan penguasa alam semesta ini, kesempurnaan manusia ini juga terlihat dari kemampuan manusia untuk berpikir dan berkemauan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, sehingga manusia juga dikenal sebagai makhluk yang dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan kemampuan yang ada dalam diri manusia itu sendiri.  Akan tetapi, dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia juga dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, yang terikat oleh hukum-hukum alam yang membuat manusia juga dikenal sebagai makhluk dinamis yang dapat mengalami perubahan-perubahan. Artinya, tingkah laku manusia dapat berubah dari waktu kewaktu sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan manusia itu sendiri.


Pertumbuhan dan Perkembangan

Manusia pada dasarnya pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sesuatu yang berkaitan erat. Pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik atau tubuh pada manusia yang bersifat evolusi dan hanya pada batas waktu tertentu. Pertumbuhan sebagai hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik. Contoh dari pertumbuhan misalnya perubahan tinggi badan, berubahnya berat badan, semakin sempurnanya syaraf, dan organ-organ pada manusia. Perubahan dimensi serta perubahan dalam sifat-sifat jasmaniah dari kekuatan dan kapasitas otot pada tubuh. Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari keadaan sederhana sampai pada keadaan yang kompleks.
Disamping manusia mengalami pertumbuhan, manusia juga mengalami proses perkembangan. Perkembangan merupakan tahapan-tahapan perubahan yang mengacu baik fisik maupun psikis pada manusia menuju arah yang lebih maju dan sempurna. Perkembangan ini terjadi dalam kehidupan manusia karena hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik dan kemudian juga dapat di dukung pula oleh faktor lingkungan. Proses perkembangan bisanya dapat berupa bertambahnya berat badan, bertambahnya tinggi badan, dan proporsi organ-organ tubuh lainnya kemudian misalnya seperti dari bisa berbaring, lalu mampu tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berbicara dan seterusnya. Perkembangan dapat bersifat evolusi maupun inevolusi artinya bahwa perkembangan yang terjadi pada manusia tidak hanya mengalami kemajuan akan tetapi juga dapat mengalami kemunduran. Perkembangan terjadi karen kematangan pola-pola dasar tingkah laku dan bukan merupakan hasil dari proses belajar.
Ada beberapa perkembangan pada manusia seperti :
1.      Perkembangan fisik
Perkembangan fisik pada manusia dapat mencakup pertumbuhan biologis.Misalnya pertumbuhan otot, otak.tulang,serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangmya kekuatan-kekuatan otot.
2.      Perkembangan Kognitif
Perkambangan kognitif pada manusia mencakup perubahan-perubahan dalam berfikir, kemampuan berbahasa yang terjadi melalui proses belajar.
3.      Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berkaitan dengan perubahan-perubahan emosi dan identitas pribadi individu yaitu bagaimana seseorang berhubungan dengan keluarga, teman-teman, dan gurunya.
Pertumbuhan dan perkembangan walaupun hampir sama tetapi ada perbedaannya yaitu perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik artinya bahwa individu tidak akan bertambah tinggi atau besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan. Selanjutnya akan kita bahas beberapa teori dasar yang berhubungan dengan perkembangan manusia.

Teori Dasar Perkembangan
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, sebagai makhluk yang paling sempurna dan dinamis manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam bentuk fisiologis maupun perubahan dalam segi psikologis. Sekarang kita lihat, beberapa teori dasar  tentang perkembangan manusia.
1.      Teori Nativisme (pembawaan)
Teori ini dikemukakan oleh Schopenhouer. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh factor-faktor natives, yaitu factor-faktor keturunan yang dibawa oleh individu sejak dilahirkan. Menurut teori ini, sewaktu individu dilahirkan sudah membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Sedangkan factor lain seperti lingkungan (termasuk didalamnya adalah pendidikan) dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu tersebut.
Teori ini menimbulkan pandangan bahwa seakan-akan manusia telah ditentukan oleh sifat-sifat pembawaannya yang tidak dapat dirubah, sehingga manusia tersebut akan sangat tergantung dengan sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Artinya bahwa dalam perkembangan seseorang hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan saja sedangkan faktor pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh dalam perkembangan tersebut. Misalnya apabila seorang anak yang kedua orang tuanya memiliki potensi kecerdasan di sekolahnya maka anak tersebutpun juga akan mempunyai potensi kecerdasan seperti yang di miliki oleh orang tuanya juga. Sebagai contoh apabila di sekolah sewaktu di beri pelajaran oleh gurunya, anak tersebut akan lebih cepat menangkap pelajaran tersebut. Jadi faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Ibarat buah kelapa jatuh tak jauh dari pohonnya artinya bahwa apabila pembawaannya baik, maka akan baik pula anak itu akan tetapi apabila pembawaan dari orang tuanya buruk maka akan buruk pula anak tersebut.
2.      Aliran Empirisme (Lingkungan)
Teori empirisme ini dikemukakan oleh John Locke. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh empirinya atau pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu tersebut. Dalam pengertian pengalaman termasuk juga pendidikan yang diterima individu yang bersangkutan. Menurut teori ini, setiap individu yang dilahirkan itu ibarat kertas putih yang belum ada tulisan-tulisannya. Maka akan menjadi apa individu itu kemudian tergantung pada apa yang akan dituliskan diatasnya. Karena itu peranan lingkungan termasuk didalamnya pendidikan dalam hal ini sangat besar. Artinya, lingkungan dan pendidiklah yang akan menentukan keadaan individu itu dikemudian hari. Oleh karena itulah teori ini juga sering dikenal dengan teori tabularasa, yang memandang keturunan atau pembawaan tidak mempunyai peranan dalam perkembangan individu.
Kehadiran teori ini juga memberikan harapan yang optimis bagi lingkungan termasuk didalamnya dunia pendidikan, karena lingkungan dan pendidikan dapat dijadikan usaha ataupun kegiatan yang dapat membentuk dan membantu perkembangan individu. Teori ini bertentangan dengan teori sebelumnya yaitu teori nativisme yang lebih menekankan pada factor keturunan atau pembawaan. Untuk menengahi kedua perbedaan pandangan ini, maka lahirlah teori konvergensi yang mencoba mengakomodir kedua pandangan tersebut.
3.      Teori Konvergensi
Teori konvergensi ini dikemukakan oleh William Stern. Teori ini merupakan teori gabungan (konvergensi) dari kedua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa factor keturunan (pembawaan) dan factor lingkungan (pengalaman dan juga pendidikan) kedua-duanya mempunyai peran yang penting dalam perkembangan individu.
Terdapat dua pandangan dalam teori konvergensi, yaitu teori konvergensi yang lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan dari pada lingkungan, dan sebaliknya yakni pandangan yang lebih menekankan pada factor lingkungan dari pada pembawaan.
Teori ini juga menjelaskan bahwa proses perkembangan manusia tidak hanya ditentukan oleh faktor pembawaan yang ada pada orang itu dan faktor lingkungannya yang mempengaruhi orang itu. Aktivitas manusia itu sendiri dalam perkembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga. Lebih jauh, teori konvergensi ini mencoba menjelaskan bahwa perkembangan manusia bukan hanya karena pembawaannya dan lingkungannya, karena manusia atau individu tidak hanya diperkembangkan tetapi juga memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah mahluk yang dapat dan sanggup memilih dan menentukan dirinya dengan bebas. Karena itu manusia atau individu seharusnya bertanggung jawab terhadap segala perbuatan dan keputusan yang diambilnya. Kesimpulannya adalah faktor pembawaan dan lingkungan menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan individu dan kedua factor ini tidak berfungsi secara terpisah melainkan saling berhubungan.

Fase-Fase dan Tugas Perkembangan
Perkembangan pada manusia pada dasarnya melalui fase-fase atau tahap demi tahap namun perkembangan ini tidak selamanya teratur, dapat maju maupun mundur akan tetapi pada dasarnya perkembangan tidak terjadi secara meloncat-loncat. Dalam perkembangan seseorang harus menguasai dulu perkembangan sebelum menginjak tahap ke berikutnya karena setiap keberhasilan tahap dan tugas perkembangan dibangun atas dasar penyelesaian tahap perkembangan sebelumnya kemudian diikuti oleh tahap perkembangan yang lain.
Fase merupakan tahapan-tahapan perkembangan yang di alami oleh manusia. Sedangkan tugas yaitu suatu peran yang harus di jalani seseorang dalam setiapfasenya. Fase pada manusia berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Namun kegiatan belajar ini bukan merupakan kegiatan belajar yang ilmiah. Hal-hal yang dapat menimbulkan tugas-tugas perkembangan diantaranya adaanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu, adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri, dan adanya tuntutan kultural masyarakat.
Fase dan tugas perkembangan pada manusia di antaranya :
1.      Prenatal (Pralahir)
Masa ini merupakan periode masa pertumbuhan yang luar dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku yang dihasilkan kira-kira 9 bulan di dalam kandungan.
2.      Masa Bayi (infacy)
Masa ini merupakan periode perkembangan yang merentang dari kelahiran 18 atau 24 bulan.Pada fase ini dimana bayi dalam masa menghayati obyek di luar sendiri dan mulai melatih fumgsi motoriknya seperti gerakan-gerakan yang yang berhubungan dengan anggota badan. Masa bayi adalah masa ketergantungan, ketidakberdayaan, dan masa yang sangat bergantung pada orang dewasa terutama orang tunya karena pada masa ini,bayi belum bisa apa-apa. Perhatian dan kasih sayang orang tua pada masa ini sangat di perlukan bagi perkembangan bayi. Pada fase ini banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial. Pada masa ini bayi mempunyai tugas perkembangan seperti berbaring, tengkurap, duduk, berdiri, berjalan dan seterusnya.
3.      Masa awal anak anak (early chidhood)
Pada masa ini periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak. Dalam masa ini tugas perkembangannya seperti mempelajari ketrampilan fisik yang di perlukan dalam permainan tertentu, belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya dan sebagainya.,
4.      Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood)
Pada fase ini periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat. Anak juga sudah mengenal lingkungan di sekitarnya dan saling berinteraksi dengan teman-temannya.Dalam tahap ini anak mulai tidak bergantung pada orang tuanya dan biasanya anak juga mulai menguasai diri,lingkungan,dan ketrampilan dasar untuk hidup. Dalam perkembangan anak-anak orang tua memiki fungsi untuk membumbing, mengarahkan dan mengawasi anak.Di samping mengalamifase perkembangan anak juga mempunyai tugas perkembangan seperti membina ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, memperoleh kebebasan diri,membentuk kata hati,moralitas dan nilai-nilai serta mengembangkan konsep-konsep yang di perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Masa pra-remaja
Pada masa praremaja merupakan masa yang pendek dan kurang lebih hanya satu tahun yaitu untuk perempuan antara umur 11/12 tahun sampai 12/13 tahun sedangkan untuk laki-laki antara 12/13 tahun sampai 13/14 tahun. Fase ini mempunyai banyak pengaruh dalam perkembangan seseorang karena masa ini cenderung banyak pengaruh negatifnya. Misalnya perkembangan fungsi-fungsi tubuh terutama faktor seks. Jadi dalam masa praremaja ini orang tua sangat di butuhkan agar dapat mengarahkan,membimbing,serta mengawasi perkembangan anak. Pada masa ini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin, memperoleh peranan sosial,menerima fisik diri dan menggunakan badan secara efektif.
6.      Masa remaja (adolescence)
Pada masa remaja terdapat masa remaja awal dan masa remaja lanjut. Pada masa remaja awal biasanya terjadi pada umur 13/14 tahun sampai 17 tahun.Dalam fase ini perubahan-perubahan fisik terjsdi sangat pesatdan mencapai puncaknya. Seseorangn banyak menemui ketidakstabilan dan ketidakseimbangan emosional dan seseorang cenderung mempunyai status yang tidak jelas karena masih dalam proses mencari identitas dirinya. Setelah seseorang melalui masa remaja awal maka selanjutnya menginjak masa remaja lanjut dimana pada masa ini seseorang lebih mempunyai semangat dan cita-cita serta berusaha memantapkan identitas atau jati dirinya.Pada masa ini seseorang juga lebih dapat mengendalikan emosinya. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Pada masa ini mempunyai tugas perkembangan seperti mengembangkan kemapuan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang baik, memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial, serta memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku.
7.      Masa awal dewasa (early adulthood)
Pada masa awal dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tigapuluhan tahun. Masa ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.Pada masa ini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperi memilih pasangan hidupbelajar hidup dengan suami dan istri, memulai kehiduoan berkeluarga, membimbing dan merawat anak, mengolah rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga negara, serta menemukan kelompok social yang cocok dan menarik.
8.      Masa pertengahan dewasa (middle adulthood)
Pada masa pertengahan dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Masa ini adalah masa serseorang untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir. Pada masa pertengahan dewasa seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti memproleh tanggung jawab social, membangun dan mempertahankan standar ekonomi, membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, membina hubungan dengan pasangan hidup dan sebagainya.
9.      Masa akhir dewasa (late adulthood)
Pada masa akhir dewasa merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Pada masa ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru serta masa transisi yaitu masa menyesuaikan kembali. Pada masa ini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti menyesuaikan diridengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik, menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut serta memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara.
Tugas dan fase perkembangan pada manusia merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan dalam perkembangan setiap fase juga pasti selalu di iringi oleh tugas perkembangan.

Prinsip dan Asas perkembangan
Dalam perkembangan manusia mempunyai prinsip-prinsip dimana prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak perkembangan dan pertumbuhan yang di alami oleh seseorang dan prinsip ini menjadi patokan mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangan dalam diri manusia. Berikut ini prinsip-prinsip perkembangan yaitu:
v Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh menjadi besar namun merupakan rangkaian yang bersifat progesif, teratur, koheren dan berkesinambungan. Artinya bahwa dalam tahap perkembangan selalu ada keterkaitan dan tidak dapat saling terlepas.
v Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan integrasi. Proses diferensiasi merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat di pisahkan.
v Perkembangan di mulai dari respon-respon yang sifatnya umum menuju yang khusus.
v Perkembangan terjadi secara berantai. Artinya bahwa perkembangan pada manusia terjadi secara teratur misalnya perkembangan pada bayi mulai dari memiringkan badan, tengkurap, menganakat kepala, duduk, merangkak, berjalan, berbicara dan seterusnya.
v Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Karena perkembangan baik fungsi jasmani maupun rohani pada anak ada yang berkembang secara cepat dan ada juga yang berjalan secara lambat tergantung pada kematangan dan pengalaman pada diri anak tersebut.
v Perkembangan pada manusia tidak tetap kadang menurun dan kadang ada juga yang naik.
v Perkembangan pada setiap anak seperti juga organism lainnya memiliki dorongan dan hasrat mempertahankan diri dari hal-hal yang negatif. Dalam dorongan mempertahankan diri terdapat dorongan fisik maupun psikis dan selain mempertahankan diri itu ada pula dorongan dorongan untuk mengembangkan diri untuk mendapatkan kemajuan baru.
v Dalam perkembangan terdapat masa peka. Masa peka merupakan masa perkembangan anak pada saat suatu fungsi jasmani ataupun rohani dapat berkembang dengan cepat jika mendapat latihan yang secara terus menerus ataupun teratur.
v Perkembangan pada anak tidak hanya dipengaruhi oleh factor pembawaan sejak lahir tetapi dapat juga dipengaruhi oeh faktor lingkungan.

Asas-asas dalam perkembangan anak di antaranya:
1.      Asas Biologis
Anak adalah makhluk hidup (makhluk biologis) dimana salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang, maka sesuai dengan ciri makhluk hidup, anak akan mengalami perkembangan.
2.      Asas Ketidakberdayaan
Anak kecil adalah makhluk yang tidak berdaya, tetapi setelah dia mengalami perkembangan dia lama kelaman akan lebih berdaya.
3.      Asas Keamanan
Anak memerlukan rasa aman, karena itu dalam perkembangan anak sangat perlu kenyamanan dan adanya perlindungan dari orang yang mendidik.
4.      Asas Eksplorasi
Dalam proses perkembangan anak semata-mata tidak hanya menerima pengaruh dari luar semata, akan tetapi anak tersebut juga harus turut aktif mencari dan menemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar