Pengantar
Manusia
sebagai makhluk hidup merupakan makhluk yang paling sempurna jika dibandingkan
dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Disamping dianugrahi kata hati yang dapat
membimbing manusia untuk dapat menghubungkan dirinya dengan Tuhan selaku
pencipta dan penguasa alam semesta ini, kesempurnaan manusia ini juga terlihat
dari kemampuan manusia untuk berpikir dan berkemauan yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain, sehingga manusia juga dikenal sebagai makhluk yang dapat tumbuh
dan berkembang berdasarkan kemampuan yang ada dalam diri manusia itu
sendiri. Akan tetapi, dalam pertumbuhan
dan perkembangannya manusia juga dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, yang
terikat oleh hukum-hukum alam yang membuat manusia juga dikenal sebagai makhluk
dinamis yang dapat mengalami perubahan-perubahan. Artinya, tingkah laku manusia
dapat berubah dari waktu kewaktu sebagai akibat dari pertumbuhan dan
perkembangan manusia itu sendiri.
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Manusia pada dasarnya pasti mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sesuatu
yang berkaitan erat. Pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik atau tubuh
pada manusia yang bersifat evolusi dan hanya pada batas waktu tertentu.
Pertumbuhan sebagai hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik.
Contoh dari pertumbuhan misalnya perubahan tinggi badan, berubahnya berat
badan, semakin sempurnanya syaraf, dan organ-organ pada manusia. Perubahan
dimensi serta perubahan dalam sifat-sifat jasmaniah dari kekuatan dan kapasitas
otot pada tubuh. Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari
keadaan sederhana sampai pada keadaan yang kompleks.
Disamping manusia mengalami
pertumbuhan, manusia juga mengalami proses perkembangan. Perkembangan merupakan
tahapan-tahapan perubahan yang mengacu baik fisik maupun psikis pada manusia
menuju arah yang lebih maju dan sempurna. Perkembangan ini terjadi dalam
kehidupan manusia karena hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik dan kemudian
juga dapat di dukung pula oleh faktor lingkungan. Proses perkembangan bisanya dapat
berupa bertambahnya berat badan, bertambahnya tinggi badan, dan proporsi
organ-organ tubuh lainnya kemudian misalnya seperti dari bisa berbaring, lalu
mampu tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berbicara dan seterusnya.
Perkembangan dapat bersifat evolusi maupun inevolusi artinya bahwa perkembangan
yang terjadi pada manusia tidak hanya mengalami kemajuan akan tetapi juga dapat
mengalami kemunduran. Perkembangan terjadi karen kematangan pola-pola dasar
tingkah laku dan bukan merupakan hasil dari proses belajar.
Ada
beberapa perkembangan pada manusia seperti :
1.
Perkembangan fisik
Perkembangan fisik pada manusia dapat mencakup pertumbuhan
biologis.Misalnya pertumbuhan otot, otak.tulang,serta penuaan dengan
berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangmya kekuatan-kekuatan otot.
2.
Perkembangan Kognitif
Perkambangan kognitif pada manusia mencakup
perubahan-perubahan dalam berfikir, kemampuan berbahasa yang terjadi melalui
proses belajar.
3.
Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berkaitan dengan perubahan-perubahan
emosi dan identitas pribadi individu yaitu bagaimana seseorang berhubungan
dengan keluarga, teman-teman, dan gurunya.
Pertumbuhan dan perkembangan walaupun
hampir sama tetapi ada perbedaannya yaitu perkembangan akan berlanjut terus
hingga manusia mengakhiri hayatnya sedangkan pertumbuhan hanya terjadi sampai
manusia mencapai kematangan fisik artinya bahwa individu tidak akan bertambah
tinggi atau besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat
kematangan.
Selanjutnya akan kita bahas beberapa teori dasar yang berhubungan dengan
perkembangan manusia.
Teori Dasar Perkembangan
Sebagaimana telah dijelaskan
diatas, sebagai makhluk yang paling sempurna dan dinamis manusia berkembang dan
mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam bentuk fisiologis
maupun perubahan dalam segi psikologis. Sekarang kita lihat, beberapa teori
dasar tentang perkembangan manusia.
1. Teori Nativisme (pembawaan)
Teori ini dikemukakan oleh Schopenhouer. Teori ini menyatakan
bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh factor-faktor natives, yaitu factor-faktor
keturunan yang dibawa oleh individu sejak dilahirkan. Menurut teori ini,
sewaktu individu dilahirkan sudah membawa sifat-sifat tertentu, dan sifat-sifat
inilah yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Sedangkan factor
lain seperti lingkungan (termasuk didalamnya adalah pendidikan) dapat dikatakan
tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu tersebut.
Teori ini menimbulkan pandangan bahwa seakan-akan manusia
telah ditentukan oleh sifat-sifat pembawaannya yang tidak dapat dirubah,
sehingga manusia tersebut akan sangat tergantung dengan sifat-sifat yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya. Artinya bahwa dalam perkembangan seseorang
hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan saja sedangkan faktor pengalaman dan
pendidikan tidak berpengaruh dalam perkembangan tersebut. Misalnya apabila
seorang anak yang kedua orang tuanya memiliki potensi kecerdasan di sekolahnya maka anak tersebutpun juga akan mempunyai potensi
kecerdasan seperti yang di miliki oleh orang tuanya juga. Sebagai contoh apabila di sekolah sewaktu di beri
pelajaran oleh gurunya, anak tersebut akan lebih cepat menangkap pelajaran
tersebut. Jadi faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Ibarat buah
kelapa jatuh tak jauh dari pohonnya artinya bahwa apabila pembawaannya baik, maka
akan baik pula anak itu akan tetapi apabila pembawaan dari orang tuanya buruk
maka akan buruk pula anak tersebut.
2. Aliran Empirisme (Lingkungan)
Teori empirisme ini dikemukakan oleh John Locke. Teori ini
menyatakan bahwa perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh empirinya
atau pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu
tersebut. Dalam pengertian pengalaman termasuk juga pendidikan yang diterima
individu yang bersangkutan. Menurut teori ini, setiap individu yang dilahirkan
itu ibarat kertas putih yang belum ada tulisan-tulisannya. Maka akan menjadi
apa individu itu kemudian tergantung pada apa yang akan dituliskan diatasnya.
Karena itu peranan lingkungan termasuk didalamnya pendidikan dalam hal ini
sangat besar. Artinya, lingkungan dan pendidiklah yang akan menentukan keadaan
individu itu dikemudian hari. Oleh karena itulah teori ini juga sering dikenal
dengan teori tabularasa, yang
memandang keturunan atau pembawaan tidak mempunyai peranan dalam perkembangan
individu.
Kehadiran teori ini juga memberikan harapan yang optimis bagi
lingkungan termasuk didalamnya dunia pendidikan, karena lingkungan dan pendidikan
dapat dijadikan usaha ataupun kegiatan yang dapat membentuk dan membantu perkembangan
individu. Teori ini bertentangan dengan teori sebelumnya yaitu teori nativisme
yang lebih menekankan pada factor keturunan atau pembawaan. Untuk menengahi
kedua perbedaan pandangan ini, maka lahirlah teori konvergensi yang mencoba
mengakomodir kedua pandangan tersebut.
3. Teori Konvergensi
Teori konvergensi ini dikemukakan oleh William Stern. Teori
ini merupakan teori gabungan (konvergensi) dari kedua teori sebelumnya. Teori
ini menyatakan bahwa factor keturunan (pembawaan) dan factor lingkungan
(pengalaman dan juga pendidikan) kedua-duanya mempunyai peran yang penting
dalam perkembangan individu.
Terdapat dua pandangan dalam teori konvergensi, yaitu teori konvergensi yang lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan dari pada lingkungan, dan sebaliknya yakni pandangan yang lebih menekankan pada factor lingkungan dari pada pembawaan.
Terdapat dua pandangan dalam teori konvergensi, yaitu teori konvergensi yang lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan dari pada lingkungan, dan sebaliknya yakni pandangan yang lebih menekankan pada factor lingkungan dari pada pembawaan.
Teori ini juga menjelaskan bahwa proses perkembangan manusia tidak hanya ditentukan
oleh faktor pembawaan yang ada pada orang itu dan faktor lingkungannya yang
mempengaruhi orang itu. Aktivitas manusia itu sendiri dalam perkembangannya
turut menentukan atau memainkan peranan juga. Lebih jauh, teori
konvergensi ini mencoba menjelaskan bahwa perkembangan manusia bukan hanya karena pembawaannya dan lingkungannya, karena manusia atau individu tidak hanya diperkembangkan tetapi juga memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia
adalah mahluk yang dapat dan sanggup memilih dan menentukan dirinya dengan
bebas. Karena itu manusia atau individu seharusnya bertanggung jawab terhadap segala perbuatan
dan keputusan yang diambilnya. Kesimpulannya adalah faktor pembawaan dan lingkungan
menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan individu dan kedua factor ini
tidak berfungsi secara terpisah melainkan saling berhubungan.
Fase-Fase dan Tugas Perkembangan
Perkembangan pada manusia pada dasarnya
melalui fase-fase atau tahap demi tahap namun perkembangan ini tidak selamanya
teratur, dapat maju maupun mundur akan tetapi pada dasarnya perkembangan tidak
terjadi secara meloncat-loncat. Dalam perkembangan seseorang harus menguasai
dulu perkembangan
sebelum
menginjak tahap ke berikutnya karena setiap keberhasilan tahap dan tugas
perkembangan dibangun atas dasar penyelesaian tahap perkembangan sebelumnya kemudian diikuti
oleh tahap perkembangan yang lain.
Fase merupakan tahapan-tahapan perkembangan yang di alami
oleh manusia. Sedangkan
tugas yaitu suatu peran yang harus di jalani seseorang dalam setiapfasenya. Fase pada
manusia berlangsung seiring
dengan kegiatan belajar. Namun kegiatan belajar ini bukan merupakan kegiatan
belajar yang ilmiah. Hal-hal yang dapat menimbulkan tugas-tugas perkembangan
diantaranya adaanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu,
adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu
sendiri, dan adanya tuntutan kultural masyarakat.
Fase
dan tugas perkembangan pada manusia di antaranya :
1. Prenatal (Pralahir)
Masa ini merupakan
periode masa pertumbuhan yang luar dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan
kemampuan otak dan perilaku yang dihasilkan kira-kira 9 bulan di dalam
kandungan.
2. Masa Bayi (infacy)
Masa ini merupakan
periode perkembangan yang merentang dari kelahiran 18 atau 24 bulan.Pada fase
ini dimana bayi dalam masa menghayati obyek di luar sendiri dan mulai melatih
fumgsi motoriknya seperti gerakan-gerakan yang yang berhubungan dengan anggota
badan. Masa bayi adalah masa ketergantungan, ketidakberdayaan, dan masa yang
sangat bergantung pada orang dewasa terutama orang tunya karena pada masa
ini,bayi belum bisa apa-apa. Perhatian dan kasih sayang orang tua pada masa ini
sangat di perlukan bagi perkembangan bayi. Pada fase ini banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran
simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial. Pada masa ini
bayi mempunyai tugas perkembangan seperti berbaring, tengkurap, duduk, berdiri,
berjalan dan seterusnya.
3. Masa awal anak anak (early chidhood)
Pada masa ini
periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam
tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini,
anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,
mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan
teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara
umum mengakhiri masa awal anak anak. Dalam masa ini tugas perkembangannya
seperti mempelajari ketrampilan fisik yang di perlukan dalam permainan
tertentu, belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya dan sebagainya.,
4. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood)
Pada fase ini
periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas
tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini
biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan
fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara
formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi
menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai
meningkat. Anak juga sudah mengenal lingkungan di sekitarnya dan saling berinteraksi
dengan teman-temannya.Dalam tahap ini anak mulai tidak bergantung pada orang
tuanya dan biasanya anak juga mulai menguasai diri,lingkungan,dan ketrampilan
dasar untuk hidup. Dalam perkembangan anak-anak orang tua memiki fungsi untuk
membumbing, mengarahkan dan mengawasi anak.Di samping mengalamifase
perkembangan anak juga mempunyai tugas perkembangan seperti membina ketrampilan
dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, memperoleh kebebasan diri,membentuk
kata hati,moralitas dan nilai-nilai serta mengembangkan konsep-konsep yang di
perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Masa pra-remaja
Pada masa
praremaja merupakan masa yang pendek dan kurang lebih hanya satu tahun yaitu
untuk perempuan antara umur 11/12 tahun sampai 12/13 tahun sedangkan untuk laki-laki
antara 12/13 tahun sampai 13/14 tahun. Fase ini mempunyai banyak pengaruh dalam
perkembangan seseorang karena masa ini cenderung banyak pengaruh negatifnya.
Misalnya perkembangan fungsi-fungsi
tubuh terutama faktor seks. Jadi dalam masa praremaja ini orang tua sangat di
butuhkan agar dapat mengarahkan,membimbing,serta mengawasi perkembangan anak.
Pada masa ini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti memperoleh
hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis
kelamin, memperoleh peranan sosial,menerima fisik diri dan menggunakan badan
secara efektif.
6. Masa remaja (adolescence)
Pada masa remaja
terdapat masa remaja awal dan masa remaja lanjut. Pada masa remaja awal
biasanya terjadi pada umur 13/14 tahun sampai 17 tahun.Dalam fase ini
perubahan-perubahan fisik terjsdi sangat pesatdan mencapai puncaknya.
Seseorangn banyak menemui ketidakstabilan dan ketidakseimbangan emosional dan
seseorang cenderung mempunyai status yang tidak jelas karena masih dalam proses
mencari identitas dirinya. Setelah seseorang melalui masa remaja awal maka
selanjutnya menginjak masa remaja lanjut dimana pada masa ini seseorang lebih
mempunyai semangat dan cita-cita serta berusaha memantapkan identitas atau jati
dirinya.Pada masa ini seseorang juga lebih dapat mengendalikan emosinya. Masa
remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi
badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan
dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas
sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Pada masa ini mempunyai
tugas perkembangan seperti mengembangkan kemapuan intelektual dan konsep-konsep
yang diperlukan sebagai warga negara yang baik, memupuk dan memperoleh perilaku
yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial, serta memperoleh seperangkat
nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku.
7. Masa awal dewasa (early adulthood)
Pada masa awal
dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan
tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tigapuluhan tahun. Masa ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak
orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab,
memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.Pada masa ini seseorang
mempunyai tugas perkembangan seperi memilih pasangan hidupbelajar hidup dengan
suami dan istri, memulai kehiduoan berkeluarga, membimbing dan merawat anak,
mengolah rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga negara, serta
menemukan kelompok social yang cocok dan menarik.
8. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood)
Pada masa
pertengahan dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia
kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Masa
ini adalah masa serseorang untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab
pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir. Pada
masa pertengahan dewasa seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti
memproleh tanggung jawab social, membangun dan mempertahankan standar ekonomi,
membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, membina
hubungan dengan pasangan hidup dan sebagainya.
9. Masa akhir dewasa (late adulthood)
Pada masa akhir
dewasa merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia enam puluhan atau
tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Pada masa ini adalah masa
penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru
serta masa transisi yaitu masa menyesuaikan kembali. Pada masa ini
seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti menyesuaikan diridengan
menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik, menjalin hubungan dengan perkumpulan
manusia usia lanjut serta memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara.
Tugas
dan fase perkembangan pada manusia merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan karena keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan dalam
perkembangan setiap fase juga pasti selalu di iringi oleh tugas perkembangan.
Prinsip
dan Asas perkembangan
Dalam
perkembangan manusia mempunyai prinsip-prinsip dimana prinsip-prinsip ini
merupakan ciri mutlak perkembangan dan pertumbuhan yang di alami oleh seseorang
dan prinsip ini menjadi patokan mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa
perkembangan dalam diri manusia. Berikut ini prinsip-prinsip perkembangan yaitu:
v Perkembangan tidak terbatas dalam
arti tumbuh menjadi besar namun merupakan rangkaian yang bersifat progesif,
teratur, koheren dan berkesinambungan. Artinya bahwa dalam tahap perkembangan
selalu ada keterkaitan dan tidak dapat saling terlepas.
v Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi
dan integrasi. Proses diferensiasi merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat di
pisahkan.
v Perkembangan di mulai dari
respon-respon yang sifatnya umum menuju yang khusus.
v Perkembangan terjadi secara
berantai. Artinya bahwa perkembangan pada manusia terjadi secara teratur
misalnya perkembangan pada bayi mulai dari memiringkan badan, tengkurap,
menganakat kepala, duduk, merangkak, berjalan, berbicara dan seterusnya.
v Setiap anak mempunyai tempo
kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Karena perkembangan baik fungsi
jasmani maupun rohani pada anak ada yang berkembang secara cepat dan ada juga
yang berjalan secara lambat tergantung pada kematangan dan pengalaman pada diri
anak tersebut.
v Perkembangan pada manusia tidak
tetap kadang menurun dan kadang ada juga yang naik.
v Perkembangan pada setiap anak seperti
juga organism lainnya memiliki dorongan dan hasrat mempertahankan diri dari
hal-hal yang negatif. Dalam dorongan mempertahankan diri terdapat dorongan
fisik maupun psikis dan selain mempertahankan diri itu ada pula dorongan
dorongan untuk mengembangkan diri untuk mendapatkan kemajuan baru.
v Dalam perkembangan terdapat masa
peka. Masa peka merupakan masa perkembangan anak pada saat suatu fungsi jasmani
ataupun rohani dapat berkembang dengan cepat jika mendapat latihan yang secara
terus menerus ataupun teratur.
v Perkembangan pada anak tidak hanya
dipengaruhi oleh factor pembawaan sejak lahir tetapi dapat juga dipengaruhi oeh
faktor lingkungan.
Asas-asas dalam perkembangan
anak di antaranya:
1. Asas Biologis
Anak adalah makhluk hidup (makhluk biologis) dimana salah
satu ciri makhluk hidup adalah berkembang, maka sesuai dengan ciri makhluk
hidup, anak akan mengalami perkembangan.
2. Asas Ketidakberdayaan
Anak kecil adalah makhluk yang tidak berdaya, tetapi setelah
dia mengalami perkembangan dia lama kelaman akan lebih berdaya.
3. Asas Keamanan
Anak memerlukan rasa aman, karena itu dalam perkembangan anak
sangat perlu kenyamanan dan adanya perlindungan dari orang yang mendidik.
4. Asas Eksplorasi
Dalam proses perkembangan anak semata-mata tidak hanya
menerima pengaruh dari luar semata, akan tetapi anak tersebut juga harus turut
aktif mencari dan menemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar